Arsip Kategori: 09. Preview & Review

Preview & Review

DJI Baru Saja Meluncurkan Produk Barunya Yaitu Mavic 2 Pro Dan Mavic 2 Zoom

ts-dji-mavic-pro-2_0.jpg

Hari ini, DJI meluncurkan produk yang sangat ditunggu-tunggu untuk quadcopter Mavic Pro yang inovatif: seri Mavic 2 yang serba baru. Iterasi terbaru ini hadir dalam dua konfigurasi terpisah – Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom.

_dji-mavic-2-pro-and-mavic-2-zoom

Dimulai dengan Mavic 2 Pro: Varian ini memiliki kamera Hasselblad baru yang kuat dengan sensor CMOS 20MP 1 “yang mampu menangkap video UHD 4K dengan dukungan HDR 10-bit. Ini juga dilengkapi aperture f / 2.8 – f / 11 yang dapat disesuaikan dan mendukung profil warna Dlog-M 10-bit untuk jangkauan dinamis yang lebih besar — semua ini menjadikan Mavic 2 Pro salah satu drone kamera tercanggih di pasar.

Mavic 2 Zoom : dilengkapi sensor CMOS 12MP 1 / 2.3 “dan memberikan pengguna opsi zoom optik 2X (24 – 48mm) untuk melihat jarak dekat secara rinci. Ini juga dilengkapi dengan fitur zoom-spesifik, seperti 4x Video FHD Lossless Zoom. Kedua varian juga menyediakan kompresi H.265 pada 100Mb / s.

_dji_mavic_pro_2-fly_more_kit.jpg

Baik fitur Zoom dan Pro memiliki gaya lipat portabel yang sama yang membantu menjadikan Mavic Pro asli seperti favorit penggemar dan memanfaatkan baling-baling suara rendah — à la Mavic Pro Platinum — untuk menjaga buzz prop tetap seminimal mungkin. Mereka juga dilengkapi dengan penginderaan omnidirectional, sehingga Anda akan mendapatkan perlindungan 360 derajat dan penghindaran tabrakan. Dalam hal kinerja, baik Pro dan Zoom keluar pada 44 mph dan menampilkan waktu penerbangan 31 menit. Dan, sebagai bonus, kedua varian datang dengan 8GB penyimpanan onboard.

DJI juga mendukung beberapa fitur perangkat lunak, termasuk upgrade ke mode Active Track, Quickshot tambahan, dan mode Hyperlapse yang serba baru, yang memungkinkan pilot menciptakan jepretan udara selang waktu yang terlihat profesional.

 

 

Source by : bhphotovideo.com

 

Wow Nikon Meluncurkan Kamera Mirorrless Pertamanya Yaitu Nikon Z6 Dan Nikon Z7

Sony nampaknya kini boleh waspada dengan Nikon. Lewat Nikon Z7 dan Z6, Nikon secara resmi menjadi pabrikan kamera pertama yang menantang Sony di segmen kamera mirrorless dengan sensor full frame.

Nikon-Z7-1.jpg

Nikon Z7

Menurut Nikon, secara fisik Nikon Z7 dan Z6 tampil sangat identik dengan material bodi magnesium yang tahan cuaca. Keduanya mengusung mount lensa baru yaitu Z-mount. Z-mount dari Nikon ini hadir dengan diameter 55mm dan diklaim Nikon sebagai mount lensa terbesar untuk kamera mirrorless dengan sensor full frame. Mengusung mount lensa baru, debut perdana Nikon Z7 dan Z6 turut didukung 3 lensa baru dan 1 aksesoris lensa adapter F-mount. Selain itu kedua kamera ini juga mendukung ruang penyimpanan dengan format kartu memori XQD.

Meski tampil identik, Nikon Z7 dan Z6 tetap ada perbedaan. Perbedaan keduanya terletak di resolusi sensor, jumlah titik autofokus dan kecepatan memotret tanpa henti.

Nikon Z7 yang membawa sederetan fitur spesifikasi yang mirip seperti kamera DSLR full frame Nikon D850. Seperti D850, Nikon Z7 dipersenjatai sensor BSI-CMOS 45.7 megapixel. Namun, Nikon Z7 kinerjanya kini disokong prosesor terbaru Nikon yaitu EXPEED 6.

nikon-Z7-3.jpg

Dengan spesifikasinya tersebut Nikon Z7 bisa memotret tanpa henti dengan kecepatan 9fps dan didukung sistem autofokus hibrid 493 titik fokus phase-detect (PDAF) dengan cakupan area 90%.

Kemampuan rekam videonya juga bisa diandalkan. Nikon Z7 mampu merekam video hingga resolusi 4K dan mendukung output video dengan format 10-bit 4:2:2 N-LOG lewat HDMI. Untuk mengoptimalkan pengambilan foto dan video, Nikon Z7 juga telah dilengkapi fitur penstabil 5 axis langsung di bodinya dan memiliki fitur seperti live focus peaking, zebra stripes, time code, serta kecepatan autofokus yang bisa diatur.

Untuk konektivitasnya, Nikon Z7 mengusung teknologi wireless Nikon Snapbridge yang mengandalkan WiFi dan Bluetooth. Nikon Z7 tersedia di bulan September dengan harga mulai dari US$3399 untuk bodi saja dan US$3999 untuk paket dengan lensa 24-70mm F4 S.

Nikon Z6

nikon-z6-1

Beralih ke Nikon Z6, jika Nikon Z7 hadir dengan sensor yang sama seperti Nikon D850 maka Nikon Z6 mengusung sensor yang sama seperti Nikon D750.

Dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau Nikon Z6 dipersenjatai sensor BSI-CMOS full frame yang resolusinya 24.5 megapixel. Perbedaan lain, Nikon Z6 juga hanya didukung sistem autofokus hibrid 273 titik fokus phase-detect (PDAF) dan bisa memotret tanpa henti dengan kecepatan hingga 12 fps.

Nikon-Z6-3

Seperti Nikon Z7, Nikon Z7 juga mendukung rekam video 4K dengan dukungan fitur penstabil 5-axis di bodinya untuk memastikan hasil rekaman video tetap tajam dan minim goyangan.

Nikon-Z6-4.jpg

Selain itu, mengingat resolusi sensor Nikon Z6 lebih rendah dari Nikon Z7, Nikon Z6 bisa memungkinkan pengguna untuk mengambil oversampled video 4K. Fitur ini juga bisa ditemukan di Nikon Z7 namun hanya bisa di mode Super 35/DX-crop.

Nikon Z6 akan mulai tersedia di akhir bulan November dengan harga jual mulai dari US$1995 untuk bodi saja dan US$2599 untuk sepaket dengan lensa 24-70mm F/4.

NIKON Z7                                           NIKON Z6

Sensor BSI-CMOS 45.7 megapixel BSI-CMOS 24.5 megapixel
Prosesor EXPEED 6 EXPEED 6
ISO Auto, 64-25600 (expands to 32-102400) Auto, 100-51200 (expands to 50-204800)
Autofokus Contrast Detect (sensor), Phase Detect, Multi-area, Center, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Touch, Face Detection, Live View Contrast Detect (sensor), Phase Detect, Multi-area, Center, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Touch, Face Detection, Live View
Lensa Z-mount Z-mount
Layar sentuh Tilting 3.2-inci, 2.100.000 titik sentuh Tilting 3.2-inci, 2.100.000 titik
Viewfinder Elektronik, 3.690.000 titik Elektronik, 3.690.000 titik
Continuos Shoot 9 fps 12 fps
Video maks 3840 x 2160 @ 30p / 144 Mbps, MOV, H.264, Linear PCM maks 3840 x 2160 @ 30p / 144 Mbps, MOV, H.264, Linear PCM
Kartu Memori XQD XQD
Konektivitas USB, HDMI, WiFi, Bluetooth USB, HDMI, WiFi, Bluetooth
Dimensi 134 x 101 x 68 mm 134 x 101 x 68 mm
Bobot 675 gram 675 gram

 

Kekurangan Dan Kelebihan Gopro Hero 6

Kamera aksi GoPro Hero6 Black bisa dibilang adalah kamera aksi paling canggih dari GoPro. Kamera aksi mungil ini menyediakan beragam fitur canggih yang semakin mumpuni untuk menghasilkan foto dan video berkualitas jempolan.

Jika Anda sedang berminat untuk meminang GoPro Hero6, simak dulu ulasan kelebih dan kekurangannya di artikel berikut.

Kelebihan Gopro Hero 6

1 Bisa Dibawa Menyelam Tanpa Menggunakan Case Tambahan

Sejak GoPro Hero5 diperkenalkan, GoPro mulai memutuskan kamera aksinya kini tidak perlu lagi menggunakan casing tambahan untuk menyelam ke dalam air. Ini sangatlah penting karena desain bodinya yang mungil bisa tetap terjaga.

Mengadopsi desain bodi yang mir

 

ip GoPro Hero5, GoPro Hero6 bisa langsung masuk ke dalam air tanpa perlu casing pelindung. Anda bisa mengajaknya menyelam hingga kedalaman 10 meter.

gopro_hero6black_02_sixappeal_desktop

2 Layar Sentuh Dengan Antaramuka Yang Sangat Mudah Digunakan

Keunggulan GoPro Hero6 yang lain adalah hadirnya layar sentuh berukuran 2 inci di belakang bodinya.

Berkat hadirnya layar sentuh ini Anda bisa langsung menggunakannya untuk merekam video atau mengambil foto tanpa perlu lagi terhubung ke smartphone. Respon layarnya dengan sentuhan jari juga sangat baik. Selain itu, antar muka GoPro Hero6 juga sangat sederhana dan mudah untuk digunakan. Sekalipun untuk pengguna awam.

3 Hasil Foto Dan Video Sangat Memuaskan

GoPro Hero6 bisa digunakan untuk mengambil foto di resolusi 12 megapixel dan merekam video hingga resolusi 4K. Walau sangat mungil, GoPro Hero6 mampu menghasilkan foto dan video dengan kualitas yang sangat baik.

Patut diakui hasil foto dan videonya di atas rata-rata kamera aksi yang ada di pasaran saat ini. Hasil fotonya sebagai berikut.

39633811450_d2a069eeca_z

40728161604_897d9cd1bf_z

4 Bisa Rekam Video Dengan Lambat

Merekam video gerakan lambat kini tidak perlu lagi menggunakan kamera mirrorless atau DSLR. Pasalnya, dengan tambahan chip GP1 yang diusungnya GoPro Hero6 bisa merekam video gerakan lambat hingga 120fps di resolusi 1440p dan 240fps di resolusi Full HD.

gopro-hero6.jpg

GoPro Hero6 juga menyediakan opsi ProTune yang memungkinkan pengguna untuk mengatur beberapa pengaturan kamera seperti white balance, profil warna, ISO, exposure dan tingkat ketajaman secara manual.

5 Fitur Penstabil Yang Sangat Impresif

Satu fitur yang patut diacungi jempol dari GoPro Hero6 Black adalah fitur penstabilnya yang sangat impresif. Menurut kami, GoPro Hero6 Black satu-satunya kamera aksi yang sangat mumpuni digunakan tanpa menggunakan gimbal.

Fitur penstabil elektronik 3-axis image correction yang diusungnya terbukti sangat efektif untuk mengurangi efek guncangan tangan saat bergerak dan bisa menjaga hasil rekaman video tetap mulus.

6 Didukung Aplikasi Quik Untuk Penyutingan Video Yang Lebih Cepat

Proses penyuntingan video biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak banyak orang yang paham bagaimana cara menyunting video.

quik.jpgUntuk itulah GoPro menghadirkan aplikasi Quik sebagai pelengkap kamera GoPro. Berkat aplikasi ini, semua hasil video yang sudah dipindahkan ke smartphone bisa langsung disunting dengan sangat mudah dan hasilnya juga bisa dibagikan langsung ke jejaring sosial.

Kekurangan Dari Gopro Hero 6

1 Kendali Suara Agak Kurang Berguna

Seperti GoPro Hero5, di GoPro Hero6 Black juga masih bisa dijumpai fitur kendali lewat perintah suara.

Sayangnya, meski dihadirkan untuk mempermudah pengoperasiannya namun pada prakteknya fitur ini cukup jarang untuk digunakan. Ini karena fitur kendali lewat perintah suaranya membutuhkan artikulasi yang pas sehingga kamera bisa mengenali perintah yang terucap.

GoPro-_Hero6_Black_0_master.jpg2 Baterai Relatif Lebih Cepat Abis

Satu kekurangan GoPro Hero6 Black yang kedua adalah kecanggihannya tidak diimbangi dengan baterai yang tahan lama. Apalagi jika perekaman video terus menerus dilakukan di resolusi 4K atau merekam adegan gerakan lambat. Jadi, Anda wajib memiliki baterai cadangan atau bisa isi ulang baterainya kembali dengan menggunakan powerbank di saat darurat.

3 Harga Relatif Mahal

GoPro Hero6 Black dibanderol dengan harga yang relatif tinggi. Untuk membawa pulang kamera aksi ini Anda wajib menyiapkan dana sekitar 6 juta Rupiah.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari GoPro Hero6 Black. Semoga artikel ini bisa membantu Anda mengambil keputusan sebelum membelinya.

gopro-hero6-2.jpg

 

 

5 Tas Kamera Yang Wajib Kamu Punya Untuk Travelling

1.Day Bag

KD-2018-Camera-Bags-1

Tas harian biasanya tas pertama yang kebanyakan orang akan membeli. Ini juga akan menjadi tas yang paling banyak digunakan. Jadi penting bahwa Anda mempertimbangkan opsi berbeda yang tersedia agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebelum Anda bergegas keluar dan membeli satu, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Ukuran – Apa yang biasanya Anda bawa dari hari ke hari? Sebagian besar fotografer perjalanan akan membawa lensa telefoto dan mungkin beberapa lensa yang lebih kecil. Anda juga dapat membawa lampu kilat / flash serta kartu memori, baterai dan mungkin kamera kedua.
  • Tripod – Tas hari pertama yang pernah saya beli, tidak memiliki cara untuk memasang dan membawa tripod saya. Saya segera menyadari betapa frustrasinya dan melelahkannya itu. Membawa tripod berarti Anda harus selalu meletakkannya setiap kali Anda ingin mengambil foto.
  • Ruang non-fotografi / Ruang sisa – Pertimbangan besar lainnya saat membeli tas harian adalah seberapa banyak ruang tambahan yang Anda miliki untuk membawa barang-barang non-fotografi. Misalnya, bisakah Anda membawa sebotol air? Atau jaket hujan? Adakah tempat yang aman dan tersembunyi agar Anda dapat menyimpan kunci, ponsel, atau bahkan uang tunai?
  • Kenyamanan – Sebagai seorang fotografer perjalanan Anda akan sering keluar berjalan berjam-jam. Mampu membawa peralatan Anda dengan nyaman dapat berarti perbedaan antara kembali ke hotel karena Anda merasa tidak nyaman dan kesakitan atau melanjutkan perjalanan.
  • Airline carry-on – Pertimbangan lain adalah apakah tas Anda mematuhi peraturan carry-on maskapai penerbangan. Saya selalu membawa peralatan kamera saya di pesawat (saya menaruh tripod di koper saya) daripada memeriksanya jadi harus memastikan bahwa tas saya tidak terlalu besar.

Semua ini adalah faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli tas harian. Ada beberapa upaya untuk menemukan tas hari yang sempurna, tetapi pilihan yang terbaik  adalah tas kamera Lowepro ProTactic 450.

Ini memiliki banyak penyimpanan untuk dua kamera serta beberapa lensa lain dan hal-hal seperti kartu memori dan baterai. Ini memiliki zip atas, seperti yang ditunjukkan di bawah ini, yang membuatnya mudah untuk mengakses kamera saya tanpa perlu membuka seluruh tas. Saya juga bisa membawa tripod besar yang menempel di tas juga.

KD-2018-Camera-Bags-2

2. Tas Hiking

KD-2018-Camera-Bags-7.jpg

Sementara tas harian sangat bagus untuk digunakan sehari-hari, kadang-kadang itu tidak cukup besar. Bagi fotografer yang suka mendaki atau berkemah semalam, maka tas harian tidak akan bisa menampung semua peralatan kamera Anda dan hal-hal tambahan yang dibutuhkan seperti tenda, makanan, dan air.

Jadi tas berikutnya dari tas harian adalah tas hiking. Tetapi sekali lagi penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor di bawah ini sebelum membeli tas hiking Anda.

  • Ukuran – Kriteria pertama untuk tas hiking Anda adalah ukuran yang akan Anda butuhkan. Ini akan turun ke apa yang Anda rencanakan untuk difoto dan durasi perjalanan / pendakian Anda. Sebagai contoh, jika Anda berencana untuk berkemah semalam, Anda akan membutuhkan ruang untuk tenda dan kantong tidur. Tetapi jika kenaikan Anda satu hari maka Anda bisa pergi dengan sesuatu yang lebih kecil. Fokuskan pada semua barang yang Anda butuhkan seperti pakaian cadangan, kotak pertolongan pertama dan bahkan peralatan memasak serta perlengkapan kamera Anda. Kemudian temukan tas yang sesuai dengan apa yang akan Anda bawa.
  • Tempat air/Tempat minum- Ini mungkin tampak seperti titik sepele ketika mempertimbangkan tas, tetapi bisa minum tanpa harus melepas tas Anda sangat berguna. Jadi satu hal yang saya selalu sarankan adalah membeli tas yang baik dilengkapi dengan tempat  air atau yang dapat Anda pas ke dalamnya. Anda tidak ingin harus selalu berhenti dan mengambil tas Anda setiap kali Anda ingin minum.
  • Tahan air – Sebagian besar tas luar ruangan hari ini akan agak tahan lembab, tetapi beberapa tas juga dilengkapi dengan penutup hujan yang dapat Anda tempatkan di atas tas. Ini kadang-kadang duduk di bawah tas dan dengan mudah dapat diakses ketika Anda membutuhkannya.
  • Bisa Diatur – Dalam perjalanan panjang atau berjalan kaki, kenyamanan sangat penting. Jadi carilah tas yang memungkinkan Anda untuk dapat menyesuaikan tali agar sesuai dengan postur Anda. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mencoba tas yang Anda berikan selama beberapa jam dengan peralatan Anda secara lokal sebelum berangkat.

Pilihan pribadi saya untuk tas hiking adalah ransel kamera Lowepro Pro Trekker 650 AW. Karena saya jarang bermalam, tas ini cukup besar untuk membawa peralatan kamera saya dan barang-barang harian tambahan. Ada juga kantong samping untuk tempat air dan Anda dapat mengikat tripod besar ke sana juga.

KD-2018-Camera-Bags-3

3. Sling Bag

Ada saat-saat yang bahkan tas harian terlalu besar dan tidak praktis untuk dibawa-bawa. Terkadang yang Anda butuhkan hanyalah tas kecil untuk membawa kamera dan beberapa aksesori tambahan. Tas selempang berguna untuk tujuan ini dan juga karena Anda bisa mengeluarkan barang-barang masuk dan keluar tanpa harus melepas tas Anda.

Mungkin juga ada kesempatan (yaitu dalam acara sibuk) di mana Anda dapat menyimpan tas Anda di depan Anda sehingga kurang mengundang pencopet dan pencuri. Anda tidak akan dapat membawa banyak peralatan atau menyangga tripod Anda ke sana, tetapi tas selempang yang baik masih memiliki banyak ruang untuk yang Anda butuhkan.

Saya mengemas tas selempang ke dalam koper saya (kopernya melipat) dan akan menggunakannya pada saat-saat ketika saya tidak perlu membawa banyak peralatan. Misalnya, beberapa museum atau platform melihat tidak mengizinkan ransel sedangkan Anda akan baik-baik saja dengan tas selempang.

Tas selempang pilihan saya adalah versi yang lebih tua dari tas kamera Lowepro Passport Sling III. Ini sangat luas untuk ukurannya dan saya dapat menyesuaikan DSLR saya serta lensa wide-angle dan lensa telefoto di dalamnya. Ini juga memiliki ruang untuk kartu memori dan baterai serta kantong luar yang berguna untuk hal-hal seperti botol air.

KD-2018-Camera-Bags-5 (1)

4. Toploader

 

Tas kamera kecil ini hanya cukup besar untuk satu kamera dan satu lensa (jika Anda menginginkannya untuk lensa telefoto, pastikan Anda membeli ukuran yang lebih besar). Manfaat nyata dari tas ini adalah Anda dapat menjaga kamera di pinggul agar mudah diakses. Jadi daripada harus mengeluarkan tas Anda untuk berkemas atau membongkar kamera Anda, Anda dapat langsung memasukkannya ke dalam tas ini ketika Anda membutuhkannya.

Saya menemukan bahwa ini sangat bermanfaat pada pendakian atau perjalanan yang panjang ketika saya kadang-kadang tidak dapat mengambil foto untuk jangka waktu yang lama tetapi saya masih memilikinya ketika suatu saat muncul.

Manfaat yang kurang jelas dari tas-tas ini, yang saya sadari baru-baru ini, adalah ketika bepergian melalui udara. Maskapai penerbangan bisa sangat pemilih tentang berat bagasi terdaftar Anda. Jadi jika Anda menemukan bahwa Anda melampaui batas Anda dapat menempatkan beberapa barang dari koper Anda ke dalam tas ini dan membawanya ke dalam pesawat. Sebagai contoh, pada perjalanan baru-baru ini saya dapat menempatkan kepala dari tripod dan beberapa barang kecil tapi berat lainnya ke dalam tas ini dan menghindari membayar biaya kelebihan berat.

Saya membawa tas kamera Lowepro Toploader Pro 70 AW II bersama saya di setiap perjalanan. Jika saya bisa, saya mengemasnya dalam koper saya dan menggunakannya di mana perlu. Jika koper saya penuh, saya menaruh kamera saya di dalamnya dan membawanya ke pesawat di samping tas hari saya.

KD-2018-Camera-Bags-4

5. HardCase Camera

Pilihan lain yang perlu dipertimbangkan untuk bepergian adalah kasus yang sulit. Ini adalah koper yang terbuat dari bahan tangguh yang tahan air dan tahan debu. Mereka dirancang khusus untuk mengangkut peralatan kamera.

Manfaat dari kasus-kasus ini adalah bahwa peralatan Anda akan aman di dalam dari kerusakan. Tetapi mereka umumnya hanya berguna untuk transportasi daripada penggunaan sehari-hari. Beberapa model terbaru dirancang dengan kamera ransel di dalamnya yang memungkinkan Anda memakainya seperti tas hari tradisional. Tetapi setelah diuji beberapa waktu yang lalu, mereka tidak senyaman tas hari tradisional.

Secara pribadi saya belum pernah menemukan kebutuhan untuk satu saat karena saya membawa semua peralatan saya di ransel saya. Tetapi jika Anda akan bepergian ke kondisi yang sulit atau menghadapi kemungkinan peralatan Anda menjadi basah daripada akan berharga berinvestasi dalam kasus yang sulit.

hprc_hprc_am_hprc2730wcubblk_hardcase_tas_kamera_full04.jpg

Ringkasan
Tas kamera mungkin bukan aksesori pertama yang muncul dalam pikiran ketika membuat persediaan peralatan fotografi Anda, tetapi mereka sangat penting. Mereka tidak hanya akan menjaga peralatan Anda aman, tetapi mereka mungkin menghentikan Anda dari tidak nyaman atau bahkan kesakitan karena berat yang Anda bawa.

Yang penting adalah jangan terburu-buru keluar dan beli semua yang di atas sekaligus. Selama bertahun-tahun seiring dengan kebutuhan, Anda dapat berinvestasi dalam tas baru. Jadi, pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda butuhkan dan lakukan penelitian terhadap berbagai jenis tas yang tersedia.

 

source by : digital-photography-school.com

 

 

 

 

Fujifilm X-T10 akan launching di Indonesia Juni 2015??

front-reflection

 

Jika tidak ada arah melintang, Fujifilm X-T10 akan hadir di Indonesia pertengahan Juni 2015 ini.  Sebelumnya X-T1 diluncurkan dengan fasilitas yang wah. Electronic Viewfinder dengan resolusi yang extreme tinggi, image quality yang baik, weather sealed body, dan Control system yang wah. Namun harga X-T1 tentu saja mahal.

Ada Konsumen yang tidak membutuhkan weather Sealed dan extrenal flash seperti pada X-T1. Untuk itu Fujifilm mencoba membuat variance baru dimana Harga akan ditekan di bawah X-T1 dengan kemampuan yang hampir setara namun feature feature dikurangi sedikit.

Fujifilm X-T10 key features

  • 16MP X-Trans CMOS II sensor
  • EXR Processor II
  • ISO 200-6400, plus 100 – 51200 expanded (JPEG only)
  • 2.36M dot OLED electronic viewfinder with 0.62x (equiv.) magnification
  • 3″ 920k dot tilting LCD
  • 7 programmable function buttons
  • Digital Split Image and Focus Highlight Peaking
  • New zone AF in AF-S/AF-C; wide (tracking) for AF-C; Eye Detection
  • Full HD movie recording (1080/60p, 36Mbps bitrate), with built-in stereo microphone
  • Built-in pop-up flash
  • Wi-Fi connectivity with remote control from a smartphone or tablet
  • Magnesium alloy body
Fujifilm X-T10
Fujifilm X-T1
Sensor 16MP X-Trans CMOS II sensor 16MP X-Trans CMOS II sensor
Processor EXR Processor II EXR Processor II
ISO range (expanded) ISO 200-6400, plus 100 – 51200 expanded (JPEG only) ISO 200-6400, plus 100 – 51200 expanded (JPEG only)
Body material Magnesium alloy Magnesium alloy
Weather sealing No Yes
Custom function buttons 7 6
Viewfinder specs 2.36M dot OLED EVF with 0.62x magnification 2.36M dot OLED EVF with 0.77x magnification
LCD specs 3 inch, 920k dots 3 inch 1040k dots
Pop-up flash Yes No
Flash sync port No Yes
Burst rate 8fps 8fps
Size 400cm3 541cm3
Weight 381g 440g
Body price at launch $800 $1300

 

Dengan bentuk dan kemampuan yang mirip dengan X-T1 kemungkinan X-T10 akan laris manis dipasaran terutama yang butuh simplicity dan harga yang masih menjanjikan.

Pilih DSLR atau Mirrorless??

DSLR VS Mirrroless Megakamera

Ketika kita mulai Serius ingin mempelajari fotografi, kita akan dihadapi dengan pilihan, apakah akan memilih DSLR atau Mirrorless. kedua duanya ada Pro dan Con.

DSLR memiliki Design yang sama dengan kamera Film 35mm SLR. Mirrorless merupakan pengembangan terbaru dari DSLR dimana fungsi Prisma dan Cermin untuk membidik objek dihilangkan dan digantikan dengan LCD Viewfinder (untuk beberapa jenis Mirrorless).

DSLR

Fungsi Mirror hanya sebatas untuk memantulkan cahaya yang masuk melalui Lensa sehingga bisa dilihat melalui Viewfinder kamera. Pada Mirrorless gambar yang masuk melalui lensa akan langsung ditangakap oleh sensor dan ditampilkan di Viewfinder Electronic (EVF) atau LCD panel yang ada di belakang lensa. Dengan teknologi seperti ini Body kamera bisa dibuat jauh lebih kecil dibanding DSLR.

Berikut perbandingan DLSR dan Mirrorless:

1. Ukuran dan Berat (Mirroless Win)

Secara umum DSLR lebih berat dan lebih besar dibanding dengan Mirrroless. ukuran DSLR yang lebih besar 5-7cm dibanding Mirrorless, cukup mengganggu jika dibawa untuk Traveling. SLR juga lebih tebal 4-6cm dibanding Mirrorless. sebagai contoh Sony A6000 ketebalannya hanya 4.75cm dan beratnya tidak sampai 500gram (sudah berikut lensa). Bagi pengguna kamera yang sering bepergian Mirrorless merupakan pilihan terbaik saat ini.

2. Autofocus Speed (DRAW)

Sebelumnya DSLR memiliki keunggulan dari sisi Autofocus yang lebih cepat karena memiliki teknologi Phase Detection sedangkan pada Mirrorless hanya Contrast Detection. Namun saat ini Mirrorless memiliki teknologi yang sama dengan DSLR. Jadi dilihat dari sisi Kecepatan Autofocus secara umum DSLR sama dengan Mirrorless.

FujifilmXE2 Autofocus Speed with Various Lens

3. Previewing Images (DSLR Win)

DSLR menampilkan view yang sama dengan hasil capture dan tidak ada delay pada saat kita melihat melalui Viewfinder. untuk Foto Lowlight Viewfinder DSLR lebih akurat dibanding dengan Mirrorless yang menggunakan EVF(Electronic ViewFinder).

 

4. Image Stabilization (Draw)

Tangan yang bergetar saat pegang kamera bisa membuat hasil foto Blur dan blur akan diperparah jika menggunakan Lensa Tele yang lebih jauh. Terutama jika menggunkan kamera di Kondisi Kurang cahaya dan harus memperlambat shutter speed. Baik DSLR maupun Mirrorless memiliki Teknologi ini untuk mengurangi Getaran sehingga hasil gambar tidak blur.

 

5. Kwalitas Gambar (Draw)

jika dibandingkan dengan Kamera satu Class baik di DLSR maupun di Mirrorless, semua memiliki kwalitas yang baik. Hal ini disebabkan kamera mirrorless dan DSLR menggunakan ukuran sensor yang sama besar. pada prinsipnya jika Sensor kamera kecil maka kemampuan menangkap cahaya lebih sedikit sehingga kwalitas gambar akan turun, noise akan lebih tinggi, dan kemampuan kamera di keadaan kurang cahaya tidak akan baik. Meski demikian kamera seperti Fujifilm dianggap memiliki kemampuan lowlight yang jauh lebih baik dibanding dengan DSLR sekelas nya.

 

6. Kwalitas Video (Mirrorless Win)

Saat ini video menjadi trand, dimana untuk mendapatkan focus yang cepat, teknologi Phase detection adalah jawabannya. Namun ketika merekam Video. Mirro DSLR akan bergerak naik dan DSLR tidak bisa menggunakan Phase Detection untuk autofocusnya. disinilah keunggulan kamera-kamera Mirrorless (kecuali DSLR Canon 70D yang memiliki teknologi mirip Mirrorless).

7. Speed (Mirrorless Win)

Kemampuan Continuous Shot baik di DSLR maupun di Mirrorless sudah cukup mumpuni. Namun karena ada hambatan mekanik untuk membuka Mirror makan bagaimanapun juga Continuous Shot Mirrorless bisa jauh lebih cepat. Nikon D5300 hanya mampu capture 5fps sedangkan A6000 bisa 11FPS.

8. Ketahanan Baterai (DLSR Win)

DSLR unggul dalam hal ketahanan baterai mengingat DSLR bisa mengambil gambar tanpa LCD dinyalakan. Nikon D5300 bisa tahan 600 jepretan sedang A6000 sekitar 360 jepretan.

Kesimpulan

Kamera Mirrorless memiliki keunggulan ukurannya yang compact, ringan, cepat dan lebih unggul untuk Video. Namun lebih mahal dan dukungan lensa dan assesori yang masih minim. DSLR memiliki keunggulan dari ragam lensa yang bisa dipilih, optical viewfinder, baterai lebih tahan lama, namun bentuknya yang besar, lebih berat dan komplek membuat orang berfikir ulang untuk memiliki DSLR saat ini.

Mirrorless lebih cocok untuk penggunaan Casual sampai ke fotografer semi-serious yang membutuhkan kamera yang simple dan bisa dibawa setiap saat.

Sony Mirrorless A7ii. Worth it kah Untuk dimiliki?

A7ii1

Sony telah mengumumkan Sony Alpha 7 II penerus dari Alpha 7. Teknologi yang mencolok dari A7II adalah kamera Mirrorless 24 Megapixel FullFrame dengan 5-Axis Sensor-Shift Stabilization sehingga gambar yang dihasilkan sangat Steady dan satu satunya di DUNIA. Sony claim stabilizer mampu menurunkan guncangan setara dengan 4.5 stops. Jika menggunakan lensa Sony yang memiliki OSS (Optical Steady Shot) maka stabilizer akan mengkombinasi baik stabilizer di Lensa maupun di Sensor.

Sony claim kemampuan A7II lebih tinggi 30% dibanding pendahulunya. AF speed lebih cepat dan performa Tacking nya 1.5x lebih baik. Dukungan Image Analysis Sony membuat Mirrorless Sony A7ii memiliki kemampuan focus lock.

Dari sisi Video Alpha 7 ii saat ini sudah support XAVC S codec yang mampu merekam slow motion 1080/60fps pada kecepatan transfer rate 50Mbps.

Perubahan lain pada A7ii adalah Grip nya yang lebih besar dan body dari megnesium alloy ketimbang plastic.

Dengan kemampuan 30% lebih tinggi dari sebelumnya, Sony A7II sangat layak untuk dimiliki meski mengeluarkan kocek 30% lebih tinggi.

Silakan Click disini untuk melihat detail Spec Sony A7ii

Silakan Click disini untuk PreOrder dan menjadi yang pertama memiliki A7ii

A7ii2 A7ii3 A7ii4 A7ii5 A7ii6 A7ii7 A7ii8 A7ii9

NEW NIKON D3300 dan D5300 Keunggulan dengan seri Pendahulunya

Blog

Nikon Indonesia secara resmi hari ini tgl 17 Maret 2014 meluncurkan Dua Produk baru Nikon D3300 untuk Entry Level dan D5300 untuk pengguna Video DSLR. Memang dua barang ini lebih dulu dipasarkan di Market Global namun layak untuk dikupas lagi perbedaanya dengan Seri sebelumnya D3200 dan D5200.

D3300

Secara Umum D3300 sama seperti kakaknya D3200. Perbedaan yang paling mendasar adalah ukuran sensor yang lebih besar (D3200 cropping Factor 1.6x sedang D3300 1.5x) dan hilangnya Optical Low Pass Filter yang bisa mengurangi ketajaman gambar, Kecepatan Autofocus, dan kemampuan pada low lightnya hanya untuk mengatasi Moire.

Keunggulan D3300 dibanding D3200:

  • Movie bisa direkam FullHD 60 frame/Second yang memungkinkan efek slowmotion dicapture dengan baik.
  • Low Light Noise Free masih bisa didapat dengan ISO 1385.
  • Kemampuan HDR sudah ditanam di D3300
  • Menciptakan Gambar Panorama juga ditambahkan
  • Viewfinder lebih besar
  • Ketahana Baterai lebih tinggi (700 Vs 540 Shots)
  • Ada Built in Motor di Body
  • Sensor lebih besar
  • Iso bisa di boost sampai 25.600
  • Continuous Shoot lebih cepat 5fps
  • Kwalitas gambar yang dihasilkan lebih Baik
  • Lebih Ringan
Perbandingan D3300 VS D3200
Perbandingan D3300 VS D3200
D3300 Tampak dari berbagai Sisi
D3300 Tampak dari berbagai Sisi

Silakan Klik Disini Untuk melihat Harga D3300

D5300

Sama Seperti pada D3300, Kamera Nikon D5300 tidak banyak perubahan dari D5200 namun dari sisi kwalitas ada peningkatan yang cukup baik karena Optical Low Pass Filter yang dibuat yang mengakibatkan Autofokus jadi lebih cepat, Gambar lebih jernih dan tajam, serta kemampuan Low Lightnya lebih baik. D5300 sendiri merupakan seri yang mengkombinasikan fotografi dan Video Grafi DSLR. Jadi bagi Anda yang mau lebih memanfaatkan tidak sekedat foto melainkan juga Video Seri inilah pilihan Anda.

Keunggulan D5300 dibanding Pendahulunya D5200:

  • LCD lebih besar 3.2″
  • Built in GPS
  • Shutter Lag lebih cepat
  • LOW Light lebih baik ISO 1338
  • Resolusi LCD baik 1.037K
  • Baterai Lebih tahan Lama (600 shots)
  • Viewfinder lebih besar
  • Iso bisa di Boost 12.800
  • Ukuran lebih kecil
  • Lebih Ringan Sedikit
  • Lebih tipis
Perbandingan D5300 vs D5200
Perbandingan D5300 vs D5200
D5300 Tampak dari Beberapa Sisi
D5300 Tampak dari Beberapa Sisi

Silakan Klik Disini Untuk melihat Harga D5300

NEW FUJI X-T1 Best

main_en_01

Unik               : Viewfinder (EVF) super lebar
Design           : Retro SLR Type (Fujica Style)
Resolusi        : 16 Megapixels
Sensor           : APS-C X-Trans sensor II
Memori Slot : Dual Slot SD-Card Super Fast Writing Speed
AF Tracking : 8 fps lebih cepat dari X-E2
Seal                : Weather sealed Body
Articulated   : Tilt Screen
Comm            : WiFi Ready
ISO                 : Up to 51200
Ukuran          : Lebih kecil dari X-E2
Kit                   : 18-55mm & 18-135mm
Harga             : Kisaran diantara X-E2 dan X-Pro

X333_zps728c44b4 X22_zpscba4a949 X2_zpsd744af4d IMG_0912_zps0a628acd IMG_0910_zps9c8acea6

New Nikon Df Retro Style. Layak-kah dimiliki?

Nikon Df Silver & Black
Nikon Df Silver & Black

Seperti tidak mau ketinggalan dengan Fuji yang mengeluarkan kamera-kamera Retro, Nikon pada bulan November lalu akhirnya meluncurkan Kamera DSLR Fullframe bergaya Retro Nikon Df dengan pilihan Warna Hitam dan Silver.

Specification

Body type Mid-size SLR
Body material Polycarbonate dan Magnesium alloy
Efective Pixel 16 megapixels
Sensor Full frame (36 x 23.9 mm) CMOS
Processor Expeed 3
ISO Auto 100-12800. Di Maksimalkan 50-204.800
Image Stabilization No
File Format JPEG (EXIF 2.3), RAW (NEF), TIFF
Auto Focus Contrast Detect (sensor), Phase Detect, Multi-area, Center, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Face Detection, Live View
Number of focus points 39
Lens mount Nikon F mount
Continuous Shooting 5.5 fps
Articulated LCD Fixed
Screen Size, Tipe 3.2” , TFT-LCD 921K. No Touch Screen
Minimum Shutter Speed 30 Sec
Maximum Shutter Speed 1/4000 sec
Exposure modes Program Auto, Shutter Priority, Aperture Priority, Manual
Videography Feature No Movie
Storage types SD/SDHC/SDXC card
USB USB 2.0 (480 Mbit/sec)
HDMI Yes (mini-HDMI)
Wireless notes via WU-1a wireless mobile adapter
Remote control Yes (Cable release, wireless remote)
Environmentally sealed Yes
Battery EN-EL14/EN-EL14a lithium-ion battery and charger
Battery Life (CIPA) 1400 Shots
Weight (inc. batteries) 760 g (1.68 lb / 26.81 oz)
Dimensions 144 x 110 x 67 mm (5.67 x 4.33 x 2.64″)
Retro Body Nikon Df
Retro Body Nikon Df
Nikon Df Sensor sama dengan Sensor Nikon D4
Nikon Df Sensor sama dengan Sensor Nikon D4

Sensor yang dipakai di Nikon Df sama dengan yang digunakan di Nikon D4 sehingga memiliki Low Light jauh lebih baik dari D610 maupun D800.

Jadi meski hanya 16 Megapixel namun kejernihan dan kwalitas gambar lebih ditonjolkan di Nikon Df. Nikon Df memiliki penyetelan ISO yang sama Persis seperti Nikon D4 dari ISO 100-12.800 dan bisa di tingkatkan dari ISO 50-204.000 bandingkan dengan D610 dan D800 yang hanya ISO 100-6400.

Nikon Df

D610 dan D800 bisa digunakan untuk mengambil Video FullHD, secara kontras fasilitas ini tidak ada di Nikon Df.

Nikon Df Flash Shoe

Nikon Df tidak difasilitasi dengan Built-in Flash meski demikian kekurangan ini teratasi dengan kemampuan Low Light-nya yang baik. Meskipun Flash external tetap dibutuhkan untuk membalance Foreground dan Background light, Nikon Df menyediakan shoe untuk menempatkan Flash external.

Material Body yang digunakan pada Nikon Df tidak menggunakan fully metal seperti Nikon jaman dulu. Nikon Df menggunakan polycarbonate dan magnesium alloy sama seperti pada Nikon D610 serta menggunakan Seal untuk menghindari debu dan kelembaban seperti yang digunakan pada Nikon D800.

Nikon Df Top

Pengaturan ISO, Speed, Exposure Compensation menggunakan cara lama dengan dua “gears and Knobs”. Yang berbeda adalah pengaturan aperture yang sebelumnya dikontrol di lensa dengan Nikon Df aperture tetap dikendalikan di Body Kamera.

Nikon Df dijual dengan paket KIT lensa 50mm f/1.8D dan tidak dijual Body Only. Selain ukurannya yang kecil Nikon Df memiliki berat 710g lebih ringan dari D610 (760g) dan D800 (900g).

Nikon Df menggunakan battery EN-EL14a sama seperti Nikon D5300 dimana dengan beterai tersebut Nikon Df bisa mengambil 1400 gambar satu kali Charge. Bandingkan dengan D610 dan D800 yang menggunakan Battery EN-EL15 yang hanya mampu mengambil 900 gambar satu kali charge.

Nikon Df Front Nikon Df

Keunggulan Nikon Df

  • Tampilan Classic Retro yang menarik
  • Kemampuan Low Light yang luar biasa
  • Kwalitas gambar JPEG yang luarbisa dengan warna yang cerah untuk default settings
  • Perpaduan control Kamera secara tradisional dan contemporer yang menarik dan sesuai.
  • Bekerja untuk Hampir semua Lensa Nikon F-mount.
  • Memiliki pilihan pengaturan aperture melalui aperture ring atau command dial
  • Direct-access external controls yang Mudah
  • 100% viewfinder dengan pembesaran yang tinggi.
  • Industry-leading untuk setting Auto ISO settings.
  • Pengoperasian Menu System yang mudah untuk kamera yang complex.
  • Screw-in shutter release socket seperti kamera Jaman dulu
  • In-camera Raw reprocessing

Kekurangan Nikon Df

  • Penggunaan Material yang tidak konsisten
  • Max. Speed 1/4000th detik.
  • Single SD card slot
  • Body cukup besar dan berat untuk urkuran grip yang kecil
  • Slow AF pada live view
  • Tidak ada Shortcut two-button untuk Format Card.
  • Tidak ada idikator No percentage battery life/info available
  • Tidak ada  ‘live’ aperture control pada mode  live view.
  • Tidak ada opsi time-lapse .
  • Tidak ada opsi infrared remote trigger.

Meski Harga menjadi pertimbangan tersendiri untuk Nikon Df yang lebih malah dibanding dengan Nikon D610 dan D800. Tapi jika Anda penggemar Berat Nikon dan Retro Style nya, Nikon Df layak menjadi KOLEKSI yang unique.