Arsip Kategori: 06. Advanced Photo

Photo Of The Day By David Shiled

David-Shield.jpg

Foto Hari Ini adalah “Magnetik” oleh David Shield.

Lokasi: Taman Nasional Joshua Tree, California.
“Taman Nasional Joshua Tree pasti bisa merasakan seperti tempat dunia lain,” kata Shield. “Bagi saya, adegan ini, khususnya, membangkitkan perasaan mistik yang ajaib. Khususnya saat senja, menggunakan paparan panjang dan imajinasi saya; dua elemen alam dan purba tampak tertarik lebih dekat satu sama lain. ”
Eksposur: 30 detik. Off pencahayaan kamera digunakan untuk menerangi latar depan.
Lihat lebih banyak lagi fotografi David Shield di http://www.davidshieldphotography.com.
Photo of the Day dipilih dari berbagai galeri OP, termasuk Penugasan, Galeri dan Kontes OP. Tugas memiliki pemenang mingguan yang ditampilkan di homepage situs web OP, Facebook, Twitter, dan Instagram.

 

source by : outdoorphotographer.com

Menghidupkan Barang-Barang Sehari-Hari Melalui Seni Fotografi

Cameras on Vacation

Animated Photography” merupakan teknik fotografi dari ErAn Croitoru, yang melakukan foto stage dan memoter secara kreatif barang-barang harian menjadi seolah olah adalah benda hidup.

Tentu saja untuk membuatnya hidup diperlukan bantuan Photoshop dan dibutuhkan keahlian khusus. Namun ada beberapa foto yang dibuat sesimple mungkin tapi ingin menunjukkan bahwa gambar yang diambil dari benda mati yang seolah olah hidup. Berikut beberapa contoh fotonya

"Break Free"

"Food Fight"

"The Other Side"

"She Loves Me (not?)"

"I Think It's Number 2"

"The End"

"Evolution"

"Kids (all they want is some coffee)"

"Watch Out"

"Save the King!"

Mau liat Proses Pembuatannya??

"The Attack on Nail City"

“The Attack on Nail City”

 

 

Tips Meningkatkan Kwalitas Macro Photography

Macro Fotografi merupakan genre fotografi yang cukup sulit untuk dilakukan mengingat jarak foto dekat dengan kamera, harus dalam keadaan steady dan tidak boleh bergetar, dan kesulitan dalam hal pencahayaan.

1.Gunakan Lensa Macro 1:1 Mendapatkan Pembesaran yang Tinggi
Pembesaran digabarkan sebagai ukuran dari suatu objek yang akan jatuh di sensor kamera dibandingkan dengan “ukuran Aslinya”.  Real Macro digambarkan dengan pembesaran 1:1 (1x pembesaran) artinya Jika suatu objek dengan ukuran 1cm maka gambar objek pada sensor juga besarnya 1cm. Jika kita membeli lensa macro dengan ukuran 1:2 artinya pembesarannya hanya 0.5x Oleh sebab itu lensa-lensa Macro yang premium selalu pembesarannya 1:1. Pada kamera compact bisa mengaktifkan Mode Macro agar jarak Focus bisa lebih pendek. Atau untuk Kamera DSLR bisa menggunakan Extension Tube atau Close-up Lens Meski hasilnya tidak akan maksimal.
Macro0
2. Gunakan Tripod dan Remote Control (Self-Timer) untuk mengurangi gambar yang Blur akibat gertaran.
Ketika objek diperbesar (sama seperti kita menggunakan Tele) pergerakan sedikit saja akan menghasilkan gambar yang kabur. Gunakan Tripod untuk mengurangi Getaran. BallHead lebih sulit untuk foto macro meningat pada saat tripod dikunci untuk posisi tertentu, kunciannya tidak begitu erat dan membuat posisi akan bergeser. Lebih disarankan menggunakan Pan Head.

Pada saat posisi sudah diatur pergerkaan kamera akibat penekanan Tombol Shutter bisa membuat gambar juga blur. Cara paling murah untuk foto macro adalah dengan menggunakan self-timer. Untuk beberapa Kamera Self-Timer bisa di set hanya 2 detik ketimbang normalnya 10 detik untuk mengakomodir goyangan ketika menekan shutter speed. Namun untuk foto Macro hewan kecil, ketika kita menggunakan self Timer bunyi yang ditimbulkan oleh selftimer bisa membuat objek bergerak atau kabur. Solusinya dengan menggunakan Remote Shutter, bisa menggunakan kabel atau wireless. Ini sangat berguna untuk kamera-kamera yang tidak memiliki self timer 2 detik. Foto Macro akan sangat menyebalkan jika harus menunggu 10 detik setiap gambar yang diambil.

3. Focus Poin Macro dan Depth of Field
Tantangan Terberat foto Macro adalah masalah titik focus karena dengan pembesaran maka jarak focus akan semakin menyempit (Depth of Filed). Contoh gambar di bawah. Objek yang difoto tidak bisa Tajam Semua karena Dept of Field nya sangat sempit.

Ada Sisi Blur dari Objek yang diambil untuk Foto Macro
Ada Sisi Blur dari Objek yang diambil untuk Foto Macro

Pertanyaannya bagaimana caranya agar mendapatkan gambar objek yang tajam semua? Jawabanya Objek harus diambil dengan beberapa titik fokus yang berbeda kemudian digabungkan dengan software seperti Photoshop. ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengmabil beberapa titik fokus ini yaitu Focus Rail atau beberapa Pan Head Tripod ada yang sudah mendukung Focus Rail bisa juga digunakan. Tambahkan pembesaran di Viewfinder atau Menggunakan fasilitas Live View Pada Kamera agar memudahkan dalam melihat titik fokusnya

Reversal Rings untuk Foto Macro

Reverse Ring

Salah satu cara untuk mengambil foto macro adalah dengan menggunakan Reversal Rings (Nikon BR-2A) pada lensa Wide-Angle (focal length pendek) untuk mendapatkan super closeups. Bagimana caranya? Semakin pendek focal length dari lensa yang digunakan (semakin wide angle lensanya) maka Macronya akan semakin tinggi.
Sebagai perbandingan dengan menggunakan Lensa Close Up +4 dan +1 sama seperti menggunakan lensa 24mm dengan Reversal Ring.

Cara PasangReverse Rings
Tantangan menggunakan lensa Macro dengan pembesaran adalah Depth of Field nya sangat sempit. Selain itu dengan menggunakan Reversal Ring semua setting untuk Exposure akan manual. Begitupun jika menggunakan Flash. Coba-coba saja merubah settingan Iso, Speed, dan Aperture untuk mendapatkan hasil yang diingikan. Satu hal lagi yang harus diperhatikan, goyangan sekecil apapun akan berakibat hasil gambar blur. Pastikan saja menggunakan Speed diatas 1/125, dan jika tidak memungkinkan gunakan Trigger untuk shutter nya.

Teknik Panning

Panning
Megakamera Panning

Mengambil Foto dengan Teknik Panning memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Panning sendiri merupakan teknik fotografi mengambil objek bergerak dimana objeknya tampak Tajam sedangkan Backgroundnya akan nge-Blur sehingga tercipta efek Rasa Gerak.

Untuk menghasilkan kesan artistic teknik panning merupakan salah satu teknik yang cukup digemari. Memanfaatkan Tripod atau Monopod sangat Membantu pengambilan gambar teknik Panning.

Memanfaatkan Monopod untuk Panning
Memanfaatkan Monopod untuk Panning

Teknik Foto Panning

  1. Atur Shutter Speeds: untuk speed diatas 1/125 dianggap fast speed. Tergantung objek yang akan di panning semakin cepat gerak objek maka semakin cepat shutter speed yang digunakan.
  2. Atur Fokus secara manual atau Continuous Focus dan tajam tepat di tempat objek lewat.
  3. Ikut arah pergerakan objek dan pada saat moment yang sesuai tekan shutter untuk memfreeze gambar.
  4. Tantangannya adalah kecepatan kamera mengikuti objek harus sama dengan kecepatan objek, jika tidak gambar objek agak sedikit blur. Jika memungkinkan background di belakang objek memiliki warna lebih gelap.
  5. Jangan menggunakan LCD dalam menggunakan teknik Panning.
  6. Jika Shutter speed lebih cepat dari objek maka gambar yang dihasilkan statis dengan background kurang blur.

Bagi pemula 25-30 foto yang diambil mungkin hanya 1 yang tajam. Jadi jangan khawatir untuk terus mencoba teknik ini dan latihan yang rutin akan membuat rasio keberhasilannya akan semakin tinggi.

Sebagai Gambaran Setting Generik Panning untuk mengambil gambar orang bersepeda atau burung yang sedang terbang bisa menggunakan speed 1/20, ISO 100, Focus di Set Continuous (AF-C Nikon) atau (AI Servo Canon), Focal length 200mm.